A. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Masa remaja
merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan
fisik, kognitif dan
psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan
seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan
komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan
yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya.
Pada periode growth spurt,
kebutuhan zat gizi
tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara
10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada
umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan
yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan
aktivitas fisik sehingga
kebutuhan zat gizi
akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah
mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan
tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan
akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak
konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya.
Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih
dari biasanya.
- Kemampuan keluarga untuk
membeli makanan
atau pengetahuan
tentang zat gizi.
- Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah
(sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan
wanita perlu
mempertimbangkan kadar lemak
kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg.
selain itu, wanita
juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu
membatasi makanan
kaleng atau makanan
dalam kotak.
Pada anak remaja kudapan
berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari.
Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus
didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan
dan perkembangan
tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan
menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi
merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun
kuantitas zat-zat gizi
sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan
sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara
sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat
dari berat
badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg
BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh
kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/
kurang, protein
akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein
usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia
16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat
dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada
kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak,
jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-
waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak
melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak
goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu
rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B
yaitu vitamin
B1 (tiamin), vitamin
B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme
energi. Zat gizi yang berperan
dalam metabolisme
asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu,
agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C
dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari
dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi
adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe
lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C,
karena akan lebih mudah
terabsorsi.
D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi
dan nutrisi
dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan
status nutrisi.
Nutrisi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Kekurangan nutrisi
pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan
lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR
(berat
badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi
yang aman untuk hamil.
E. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Pendidikan
gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan
untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan
benar. Adapun pesan
dasar gizi seimbang yang
diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis
makanan yang
mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh
kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang
diperlukan oleh tubuh
baik kualitas
maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
zat
pembangun dan zat pengatur.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng
cukup kalori (energi) agar dapat
hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun
sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat
setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok
karbohidrat
yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan
dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama
daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50%
saja dari kebutuhan energi
sehingga tubuh
dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
Lemak dan
minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu
penyerapan vitamin
(A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak
secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
Zat besi
adalah unsur
penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi
berakibat anamia gizi
besi (AGB), terutama diderita oleh wanita
hamil, wanita
menyusui dan wanita
usia subur.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek
kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja
dan dewasa makan
pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan
produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup
jumlahnya.
Aman berarti
bersih dan bebas kuman.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa
haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus
layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda agar blog ini dapat lebih baik kedepannya...terimakasih banyak...